Mruput, saya sudah menyambangi sejumlah lokasi di Kota Bengawan yang ditengarahi banjir. Benar saja, jalanan seolah berubah menjadi lautan mini, dengan sebagian bangunan rumah tampak menyembul dari permukaan seperti kapal-kapal yang berlayar. Beberapa orang terlihat bertelanjang dada, berenang di tengah-tengah luapan air sembari menenteng sejumlah barang. Sementara anak-anak memilih bermain di lokasi yang terjangkau, tak jauh dari wilayah yang kering.
Gusti Alloh… Solo benar-benar kembali banjir…
Di jagalan, ratusan rumah terendam banjir. Air di kawasan itu berwarna coklat kotor dengan ketinggian bervariasi hingga 1,5 meter-2 meter. Menurut warga air tersebur berasal dari luapan sungai kecil yang melintas di kawasan itu. Air sungai sendiri meluap, lantaran Kali Bengawan Solo yang sedianya menampung semua limpahan air Soloraya, tidak dapat lagi menjalankan fungsinya.
Di Gandekan dan Sangkrah, air berasal dari luapan air Kali Jenes dan Kali Pepe, keduanya bermuara ke Bengawan Solo. Air di kawasan ini tampak lebih jernih. Air mulai menggenangi rumah warga sejak Sabtu dini hari. Sebelumnya, sekitar pukul 23.00 WIB air di kedua sungai tersebut meninggi, hanya saja belum masuk pemukiman warga. Namun, saat dini hari, air merembet ke jalan dan lambat laun memasuki rumah warga.
Di Semanggi, Jl Kiai Mojo dipenuhi air, begitupun ruas jalan di sekitar RS Kustati. Air menggenangi jalan, sehingga menyebabkan arus lalu lintas melambat. Sejumlah petugas Dishub terlihat mengatur arus lalu lintas.
Sedangkan di Joyotakan, air memaksa warga mengungsi di pelataran bangunan sepanjang tepi jalan. Pengungsian mulai dilakukan sejak air Bengawan meninggi, sekitar pukul 23.00 WIB. Pada pukul 03.00 WIB, warga sudah berada di lokasi aman. Sejumlah sekolah dilaporkan tergenang dan ratusan siswa dari sedikitnya 10 sekolah, terdiri dari TK, SD, SMP dan SMK terpaksa libur.
Salah satu sekolah yang saat banjir 2007 lalu selalu menjadi jujukan saya, yakni SD Plalan I dan SD Plalan II, kini kembali jadi korban banjir. Salah satu pengajar menceritakan pada saya bagaimana mereka harus mengamankan berkas-berkas penting sekolah. Mereka menumpuk meja dan meletakkan barang berharga di atasnya, termasuk beberapa unit komputer dan buku siswa. Yang disayangkan, perabotan yang belum lama ini diperbaiki atau diganti akibat rusak pada banjir 2007, terpaksa harus kebanjiran lagi.
Ceritera dari banjir akhir Januari cukup sekian. Semoga, banjir kali ini tak separah tahun lalu. Semoga kita (baca: warga dan semua masyarakat Solo) yang sudah ditempa berbagai permasalahan pada banjir Desember 2007 silam lebih kuat menghadapi musibah kali ini. Amin.
Nuwun.
pagi-pagi sudah ada yang teriak-teriak di depan pintu kamarku…bajindul…!!!! Pakar selokan dan sungai di Kota Bengawan….Sekarkali…tiba-tiba nongol terus bikin ribut di kamarku…
Seperti apa yang tertulis di posting…. ternyata sebelum dia harus memposting hasil liputannya, ia laporan dulu sama saya…saya benar-benar mulai memahami betapa besar tanggung jawab yang sepertinya ada dipundaknya, selain karena ia seorang jurnalis juga sebagai pemerhati selokan dan sungai…
ia bercerita…semalaman tidak bisa tertidur lantaran banjir yang tidak hanya ditengarahi merendam beberapa wilayah, tapi memang sudah benar-benar banjir….terus membayanginya,
menurut apa yang ia utarakan, ia begitu khawatir dengan nasib bapak RT RW dan para ketua LPMK, sebagai narasumber kuat untuk berita-beritanya….
sekarwatiyangsukamandidikaliteruslahmengabdibagikali-kalimu
sekar…dimana-mana banjir itu airnya warna coklat, klo airnya bening ntar dikira pandawa waterworld…!!!
Herupaing…aku tunggu juga reportasenya yakkkk!!!! bagaimana hasil peliputan di kawasan bisnis soloraya yang terendam banjir eh maksudnya ‘terendam air (baru dibaca;banjir)…
jangan lupa, pengusaha suttlecocknya, jangan hanya kamu wawancarai, beri mereka bantuan juga…biar ga dibilang wartawan egois, hanya memikirkan diri sendiri, berjuang biar korannya gak kukut lagi….
begitu juga…kalau memang ada jalur atau ruas jalan yang terputus lantaran ada genangan air, sudah sewajarnya kamu pun membangun jalan darurot, selain kamu bisa lewat…rekan kita si ‘pakarkali’ pun akan mudah menjalankan tugasnya,,,,
bythewayaniwaysinggonedobanjirbae…yang lain mana nehhhh….
Herupaing…aku tunggu juga reportasenya yakkkk!!!! bagaimana hasil peliputan di kawasan bisnis soloraya yang terendam banjir eh maksudnya ‘terendam air (baru dibaca;banjir)…
jangan lupa, pengusaha suttlecocknya, jangan hanya kamu wawancarai, beri mereka bantuan juga…biar ga dibilang wartawan egois, hanya memikirkan diri sendiri, berjuang biar korannya gak kukut lagi….
begitu juga…kalau memang ada jalur atau ruas jalan yang terputus lantaran ada genangan air, sudah sewajarnya kamu pun membangun jalan darurot, selain kamu bisa lewat…rekan kita si ‘pakarkali’ pun akan mudah menjalankan tugasnya,,,,
bythewayaniwaysinggonedobanjirbae…yang lain mana nehhhh….
Duh…komputere peckokc banget…masa, selalu muncul tulisan ‘duplikat komentar terdeteksi, sepertinya anda pernah melakukan hal itu!!!’ capek dech…siap sich itu yang ngomong, udah diajwab berkali-kali, ‘aku bukan tukang duplikat…jelas2 itu tulisan saya sendiri! hanya saja dikirm gagal maning-gagal maning, jadinya ya aku ulangi lagi!!! sekali lagi!!!! kepriwek si kiye….
mas syuuuurrr ip!!! kepriwe kiye…
oalah….tulisanku pada maring ngendi ki….apa enggane katutan banjir no ya????
Herupaing, kalau liat tulisanku nang ngendi lah, opo neng gon joyontakan, opo sangkrah…tulung ditutur yak, pasang nang busrinews maning….
wis bayar-bayar malahan keli,,, duh susah….
Sekarrrr untung kamu gak ikut kelelepan banjir. Untung tadi kamu pantauan banjir, padahal kamu prei to?? eh, tapi aku dadi penasaran, asline dirimu pantauan ki, tujuannya apa ya?? apa karena naluri jurnalistikmu memanggil, atau kepedulian masyarakat, atau semangat pengin ngisi blog ini, atau jangan-jangan malah mung pengen wisata banjir. hehehe. Btw apapun alasanmu, sing penting kamu dah nolong aku lahh.. soale aku tadi malah gak sempat pantuan banjir, soale meski berangkat pagi, buka dhasaran solopos.com. ada tanah longsor lagi di karanganyar. Wah, awal tahun yang sibuk nih…
Thanks for reading my comment..
sodari hijriyah…yang lain pada rewel ngurusi banjir, malah situ rewel soal tulisan di blog nggak muncul….genah itu keluar semua gitu kok’s…!!! kepriwek enggane rika lah, ibyigh baen…!!!
barang kali, sodari ronggeng, tulisan sampeyan gak muncul2 saking sampeyan kebanyakan goyang ngebor… sekali goyang 100 huruf ‘gogrok’ ya maklum yen ilang…
jangan salahin banjir dunk…
luapan air (banjir), menurut pantauan saya gak semuanya berwarna coklat mbah… ada yang cenderung jernih, ada juga yang agak biru karena kecampuran pewarna dari pabrik2 kain… huh.. sapa siy yang pantauan?!?!
btw… eh, tau g aq lg dimana? warnet… aq ketinggalan sepur, meh naik prameks jam 12.30… eh malah wes berangkat… aq terpaksa menunggu 1,5 jam lagi, hiks10x…
mbak tya.. ide atau wacana yang sampeyan sampaikan memang benar adanya… salah satu dari alasan itu, yakni naluri yang memanggil, memang menjadi alasan sodara daribaliksenja untuk memantau perkembangan banjir di kota solo. naluri apa? ya, naluri jurnalis, naluri kasih sayang, kepedulian, khususnya kepada RT/RW dan kelurahan yang kena banjir… semua itu memanggil daribaliksenja untuk turun ke lapanagan dan merekam apa yang dilihat dalam sekotak pikiran, yang kemudian di terjemahkan dalam kata2 di blog ini.
psstt. ini blog orang2 gila loh… ati2… jangan sering dilihat… hehehe
Thx
baru tau aku, kalo pikiran bentuknya kotak. biasanya yang dikotak itu kan nasi,pas dapet kondangan gitu…!!
banjir maning, banjir maning. meski dalange mbah surip ki. terbukti de’e malah gak ada di solo ketika seluruh anggota komunitas lagi susah payah kebanjiran (berita) atau kebanjiran tenanan….
biar dibilang punya alibi tu. hihihihi
mbah, jolali oleh2 bakpia ne yo kwakwakwak
jeng sekar, dirimu jadi ke jogja to? weleh, selokan lagi pada luber semua, lo malah kabuuurrrrr. piye seh..? kesian tu para narsum-mu gak ada nyang nyambangi. hihihi
neng ronggeng kok baru keliatan. cuba tulung ciptakan tarian kreasi ronggeng baru penolak banjir ya neng…
wes ah, ngurusi omahku sik sing terancam banjir. secara di belakangnya ada kali yang tinggal 50 cm lagi meluap. hiks
lah, tulisan ku ilang lage…cuapeeeeee dueeeee
ni blog suka ngeledek pa gimana ya? ;p
jengskar, mruput itu apa cih?
dasar nih mbak eki….mruput tuh yang biasa dimakan kambing itu loch…!!!
hahhhh ketinggalan pramekss??? kok isoooo?? tapi prestasi ketinggalan itu tampaknya lum bisa menandingi prestasi ketinggalan kereta api yang pernah kutorehkan beberapa waktu lalu. Waktu itu aku mau ke Jakarta ama Pipit (kamu kenal gak ya?? dia dari genk kita juga loh. cuman udah keluar)..nah, kita kan udah beli tiket Gajayana untuk jam 21.00. Trus kita stand by di stasiun sejak pukul 20.00. Sambil nunggu kereta kita ngobrol, tepatnya ngerumpi hi hi, sambil makan2 cemilan, biasa lah kebiasaan wanita gitu loh..Selama kita nunggu mang ada beberapa kereta yang hilir mudik tapi kita gak ngeh. Kita mulai sadar saat jam udah nunjukin jam 21.00 lewat. Kok kereta kita gak muncul2?? Trus aku ama pipit ke kantor stasiun balapan nanya petugas. Jawabnya petugas gini,” Loh, mbak kan udah berangkat barusan. Mang mbak kemana aja tadi?”
hahaha gitu lah. terpaksa kita mesti oper kereta yang lebih malam lagi, dan wajib nambah biaya. cepe de
Wahh..kok aku dadi ngelantur sih, Sek?? Yo wes sik yo, dak kesenengan dirimu akeh sing ngomentari hehehe
dasar nih sekarwati….!!! Solo kan lagi banjir, malah dia lari ke Jogja…!!! kalo nggak bawa oleh2…nggak usah pulang sekalian…!!!
Dicari pak camat banjarsari tuch, mo diajak peninjauan ke lapangan….mendata warung rica2 yang terhempas banjir…wes kono mangkat…!!! rak mung nyengingis ae
tenang…sekar sedang menenangkan diri…
soalnya selokannya pada ilang. Jadi laut semua.
jangan2 besok lurahnya juga pada jadi walikota?
Bagi yang masih di jogja, ditunggu oleh2nya. khususnya bagi korban banjir yang satu ini. okey jeng sekar, buat si mbah juga.
waduh, aku ki antek bingung ronggeng bawelnya udah kaya selokan penuh air krucak-krucuk, mucrat-muncrat ? kancane bengung golei selokan, eee malah kowe bingung tulisane nang blog ilang, dasar gemblunk !!! Prewek sih…., jeng Sekar, gimana nich, kok banjir, lha hasil pengamatanmu dg pak RT dan RW pyeee soal selokan selama ini, kok masih banjir. Eh tapi bener ronggeng lo, dari pad acari brta banjir, mending cari dulu narasumbermu, bahay lo kalo katut banjir pak RT dan RW kan asetmu paling berharga ?
salut buat jeng Sekar, selain memastikan keselamatannya pak RT dan RW yang selama ni jadi narsumnya, dia sempat liputan buat busrinews. kebukti korannya di nomer sekiankan… cekkkk…..mek ditiru iku, ojo malah ngamar nang yogyaa, la wong cuma tidur dw wae kok nganti nglewatkan momen sekar ngilaki reget nang selokan, eh kleru nglewatke banjir maksutku
melu nimbrung
(maturnuwun’q udah ta masukin edisi 23 januari loh)
btw, yg dirundung duka bukan hanya solo y
karanganyar juga
bahkan tetangga desa’q longsor
wah.. nek media nasional namane wisata bencana kie
liputan kesana sini adane bencana
hehehehee
huwaaaaaa….rikawati…!!! eh gmana, motor supramu jadi mo ganti yg 500 cc….katanya sejak jatuh mo nyaingi valentino rossi…!!
rupanya sekarwati ke jogja bukan untuk acara pribadi….ternyata dia lagi menghadiri kongres nasional selokan dan drainase….satu poin penting dalam kongres itu katanya akan didesak pembentukan SKPD dijajaran kabupaten/kota yg khusus ngurusi soal selokan dan drainase….(aku tau tujuannya, biar kamu diterima jadi PNS touw…)
wah, ga mungkin ta ganti
coki’q kan udah jd pasangan yg paling mengerti’q
jd pikir panjang bwt menggantikannya
coki jg tanggung loh
jatuh kemarin cm bengkong rem kaki
bnr2 paling mengerti
(ga punya duit bwt permak maksud’na.. hahahaha)
pak admin,
ky’e news online’na kurang deh
jawapos.co.id ckp bagus jg loh
(promo kie)
rika usul diterima soal jawapos.co.id…trus knapa si supramu dikasih nama coki…!!
weh..soalnya rika tuh suka coki-coki…
pokoknya yang paaaanjang..dan laaaaama
kongres drainase di jogja memutuskan, beberapa hal, yaitu:
1. banjir terjadi karena rusak atau tidak berfungsinya beberapa fasilitas, seperti pintu air di wilayah Sewu, tanggul di Joyotakan.
2. SKPD drainase tidak perlu ada, soale mubadzir, kerjanya cuma setengah taon, alias pas musim ujan. (yen jadi pns, aku pilih jadi bu lurah apa bu camat ae… lebih merakyat, yes!!!)
3. perlu ada pengawasan habis-habisan pada kondisi drainase, khusunya oleh para juru warta. hal itu agar pihak berwenang serius menangani persoalan banjir. jika ada juru warta yang gak peduli banjir atao drainase, dihukum dengan hukuman ngumpulin talok 5 kg. titik.
Yogyakarta, 31 Januari 2009
Drainase fans club (DFC)
omheyu, aku sudah soan beberapa pak RT, pak RW… sama saja, tidak ada kata selain duka yang mengiringi banjir kali ini.
dan soal banjir, gak ada hubungannya sama mereka, la wong mereka juga sudah berusaha… takdir gitu…
mbah surip, emang ada rica2 langgananmu yang kelelep… yuh, mesakake… tak bilang pak hasta wes ben dibikinin ruko setinggi tujuh lantai di jembatan komplang, ben warung langganan sampeyan aman, kikiki….
mbak rika… selamat datang di dunia busrinews… dunia yang bikin orang lupa sama kerjaan nulis berita… dunia yang bikin emak2 tambah gaul… dan simbah2 merasa sok muda…
mbak tya, hehehe… nasib kita sama… untung aja aku turun maguwo, jadi gak jauh ke JEC-nya…
Thx
eh lupa, mama eki,,, mruput itu kalu kita minum teh itu loh, yang bisa bunyi “sruuup… ah…” hehehe…
mruput ki menurut kitab suci DFC (baca: drainase fans club) artinya berangkat gasik… gasik tau kagak? gasik tu nama yang nulis, darigasiksenja, hehehe…
perasaan gasik tuh yang dulu nyanyi lagu Tenda Biru deh…Gasik Ratnasari…!!!
eh Sekarwati….nggak perlu ruko setinggi tujuh lantai…aku tadi udah ketemu Mbah Kardi…dia nggak mau pindah, tetep sehidup semati di jembatan komplang….!!!
Bagi dia pelanggan setia sepertiku adalah segalanya…!!! bahkan denger2 dia sempat ditawari masuk Night Market Ngarsopuro, tapi tetep menolak…!!!
kabar bencana terus terdengar di karanganyar
tanah retak rawan longsor
duh………….
jd bingung harus seneng atw sedih
trimakasih sambutannya bwt rekan sekarwati
meski ga pernah kongkow bareng lg di bawah talog
(lagyan dulu2 jg ga sering2 banget!! hehehehe)
q mrasa te2p jd bagian solo krn blog nie
eh y lupa,
supra’q namanya coki krn warnanya coklat
begitu sejarahnya
jd ga ada hubungannya sama yg pan……jang dan la…ma
PR BESAR BUAT SEKARWATI SURATI: MENYADARKAN JOKOWI UNTUK SEGERA MEMERINTAHKAN ANAK BUAHNYA MENGURUSI DRAINASE DAN SELOKAN YANG MAMPET PET PET. INI HARUS JADI PRIORITAS TAS TAS
ADA DEADLINE-NYA, BULAN DEPAN HARUS DAH KELAR. GAK ADA LAGI BANJIR (YA IYALAH, SECARA BULAN DEPAN DAH GAK ADA HUJAN, HIJKS).
banjir terbukti akibat selokan dan drainase yang mampet. jadi, apa aja ni kerjaan sekarwangi alias sekarwati selama ini….??????? kok masih banjir diajeng?????? hehehe. (kata sekar, lo salah alamat mb, tanya dunk tu wali kota)
sekar, ayo tu orang2 dioyak2 supaya mbenerin drainase mampet….hgggghhhhh, gemessss akuuu.
mbah kardi jare pingin di relokasi kok, tapi dia maunya kantor kecamatan banjarsari tepatnya di ruang paling pojok timur lantai satu… hehehe… ngganteni pak hasta…!!!
ntar yen beneran pindah situ, dia kan bisa ganti nama lagi, jadi camat kardi, kikiki…
pak kardi –> mbah kardi –> camat kardi…
aq dah lupa wajahnya dia, salam ya om klu sampeyan ketemu. katakan padanya, dapat salam dari wartawan yang dulu “malu2” datang ke warungnya hanya untuk bertanya, “kapan ganti nama pak?,”
yang dijawab dengan, “ini sudah dipesen spanduknya mbak. nanti sekalin saya mau ganti nama, pak kardi jadi mbah kardi.” weleh weleh…
semoga malam ini tidak hujan, jadi aku tdk harus pantauan banjir. amin.
tante eki… sudah tak uyak2 kok… malah pake tulisan dikoran plus potoku… awalnya ada semacam greget utk menuju ke arah perbaikan, tapi ya sampai sekarang belum terlaksana. yo mbuh lah tante, yang punya kota kan bukan aq… hehehe…
tambah lagi tante, yang kudu di-deadline tu hijjriyh. dia harus secepatnya bikin tarian kreasi penolak hujan, jadi solo gak bakal kebanjiran lagi… ntar boleh deh ritual penyajian tari penolak hujan digelar di gunung pegat, dari sana waduk gajah mungkur kan keliatan, hehehe…. barang kali aja lebih cepet ngepek… ya ta?
sekarwati….justru karena ada foto kamu itu, pemkot nggak ambil tindakan….fotomu kurang menantang siii
sedikit konfirmasi…
sebenarnya pemkot tahun ini telah mengangggarkan pembelian back hoe kecil untuk revitalisasi drainase yang sekarang kondisinya tinggal 25% akibat pengendapan. pengendapan tersebut melumpuhkan sistem drainase peninggalan belanda yg sebenarnya sangat bagus.
sayang, pihak dewan dengan bodohnya mencoret anggaran tersebut.
banjir telah surut. namun akankah banjir menjadi agenda tahunan kota surakarta mendampingi SIEMS, batik carnival dan sejenisnya?
saatnya bertindak. komunitas busri mengamanatkan kepada DR aina tse sekartaji untuk mem-blow up masalah drainase sebesar2nya.
kemudian para yang lain,silahkan menulis tentang kerugian yg diderita akibat banjir.
ini perintah pangeran yang harus segera dipatuhi dan dilaksanakan.
Wah,Rikawati muncuL juga.
HaLu mba’RicooL, MizZ u. Kapan nie meh umpek-umpeka’an di kamar q Lagi. Ngomong-ngomong aq udah pindah kost Lho. Main yach..
SekaLian bawa ubarampe berupa berbagai jenis makanan.
maksud lo kurang menantang?
apa ya di foto itu aku kudu bawa pintu air putat, ben kelihatan kalau aq kuat gitu… ra mutu!!!
atow, aku harus foto di atas tanggul sambil menenteng ban karet dan sebilah kayu, sebagai tanda banjir mulai datang… heh, kongkrit om kongkrit…!!! kasih usul kok ambigu???
iya tuh, di suruh pangeran ‘jadi-jadian’ untuk menulis semua kerugian, atao sekali di posting kan, nanti copy dari posting sampeyan kita bawa pada Dewan, agak secepatnya ditanggai… merdeka ompik!!!
kenaz, sampeyan naek kreta apa toh kok banyak setannya??? xixixi… pasti kretanya hijriyah…
Thx
Gawe brita sik…
ralat: …agar secepatnya ditanggapi…
fotonya sambil bawa barbel….!!!
Pokoke gw dendam kesumat ma banjiiirrrrr. tolong DR drainase cepat diobati tu yang mampet2. gara2 banjir gw kehilangan duit jutaan rupiah.
ceritanya, sebulan yang lalu ku putuskan membeli rumah di banyuanyar, tepatnya di jl bone utama. udah mimpi2 bakal punya rumah di daerah elit, eh malah sulit. udah mimpi2 buka butik batik (ciailla, ngayal aja neh emak), eh malah buka galery banjir…
padahal proses nodong bank hampir kelar. tiba2 tamu tak diundang datang. calon rumah gw kebanjiran…huaaaa.
ya gw gagalin lah dan gigit jari merelakan uang yang sudah ku keluarkan. hiks hiks hiks nangis bombay gak abis2.
ya Allah ampuni hamba-Mu. mudah2an uang gw jadi sodakoh. aamiin sodara2…
sekian dan terima kasih laporan kerugian akibat banjir. ini riil. (kira2 gw dapet ganti rugi gak ya dari pemkot).
sekali lagi, gw dendam ma banjiiiirrrrr
Kok ada ralat? emang ada yang keliru?
Mbok gaul…
jangan sedih
besok aku coba tanya ke pemkot, apakah peserta relokasi masih bisa tambah, gitu
miss u too Nyus..
kie emg nyusup diantara komunitas busri
(ditrima atw ga, q te2p nyusup)
wah, nek kostmu pindah ga ada lg mkn batagor now
tp dimana pun, sg jls hrs dkt warung makan enk
mengko ta gawake ubo rampe makanan berupa cimol
wah, q wes haus hiburan kie Nyus
kpn2 nonton yuk
masak tyap hari wisata bencana
(hickz..)
sekarang kost bareng Aq….
weeekzz??
gosip baru kie
ga jd bareng ma……
(Pak admin, sg bener sg mana ini?)
eh mbak eki…lu sih mo ambil rumah nggak konsultasi ama si pakar drainase…!!! secara dia kan jauh lebih tau peta dan kondisi wilayah banyuanyar….salah satu narasumbernya dia kan sekarang ini sekertaris lurah banyuanyar…!!!
Rikaaaa…kita tetep nerima kamu kok….secara dari garis kejiwaan kamu tuh sejalan dengan kami…so nggak usah takut…!!!
Sama satu lagi alesannya, kalo kita ke Kemuning kita punya panggonan jujukan…sekedar untuk melepas penat ataupun untuk nodong makanan…!!!
welcome to blog yang crispy, renyah dan yumi-yumi yang tetep menjaga budaya, njelehiiii….!!!!
tu sekretaris, narsum apa sekalian pacarnya sekarwati ambarsari? huahahahahaha (eh, sekretarisnya cewe or cowo sih. tapi kata mbah surip si jenis kelamin nomor dua yak…bukan bgitu mbahhhhh???) :p
maksudnya apa lu mbakkk….!!! gini2…gue tetep konsisten kok…!!! konsisten ama cowok…halah…!!! pyar…gedebuk…prang….!!!
trimakasih2 bwt sambutannya.
tp moga2 ga da agenda lagi di sekitar kemuning lah
kemarin ad yg mampir jg cm numpang tidur siang..
fiuh..
buka penginapan aj kali y
jangan bilang, lo konsisten ma banjir yak, nanti menyusul jadi musuh nomor dua gw…ciiiiiiaaaaaattttttt, rasakan jurus andalanku. gubrakkk (hayo, sapa yang jatoh ni)
Rikaaaa….kamu jangan begitu. Kamu tidak sadar begitu potensialnya kawasan disekitar Kemuning itu, pemandangan alam dengan hamparan kebuh teh nan hijau, udara pegunungan yang sejuk, serta nasi gudangan karya abadi bude’mu yang begitu menggugah selera….!!!
Jangankan ada acara, tidak ada acara pun kami siap menyambangi rumah itu kembali…(syaratnya harus ada sate kelinci ama roti bolu)
daerah’q potensial, jelas q sadar
saranmu pun smkn memantapkan hati’q bwt jd petani kq
(hehehehehe)
suatu saat q akn jd petani stroberry
lo mbak eki berburu kawasan hunian, q lg berburu lahan pertanian
meski…. ga tau kpn isa merealisasikan
lo mo nyate klinci sendiri, q nyediain rumah kq
halaman rumah simbah’q potensial bwt barbeque’nan
suk minggu, simbah ultah. yoook bakar sate kelinci di rumahmu rika surica merica. simbah sponsor penuhnya. semua anggota komunitas busrinews sangat diundang sekali dua kali tiga kali empat kali berkali-kali ampek kalinya banjir jir jir
brangkat!!!!
brangkat kemana…?? brangkat nyemplung kaliii
ya bakar2 sate…
mumpung ada sponsor
lha beneran ultah ga tow?
wes jangan mikir sate ato mo pilih beli hunian mana, bantu aku doa dulu… semoga malam ini gak hujan deres… karena, aku piket…!!!!!!!!!!!!!! hiks5….
amin.
wes kesel wisata bencana jg
kar kenapa seperti itu?? sebagai seorang pakar, harus berani menghadapi tantangan, anggap semua sebagai ajang observasi, kalau memang hujan ders terus banjir lagi kan nantinya ilmu kamu tambah banyak….secara tidak langsung Skar bisa kembali mendalami ilmu soal drainase dan menyelami hakekat ‘kebanjiran’
wah..potoku ra metu2 yak!!! akune sing ble’e opo sing ngajari sing pecos yak…piye kar, kowe sing ngajari kok…potoku ra metu, rupanu ejik elek ngono kuwi, warnane jambon inosen banget!
Eh ora…wes metu ding…haaa haaaaa……
ayo teman2 semua, tunjukkan muka kalian…!!
sekarwati udah bawa bantal ama sarung…?? trus jangan lupa kentongan ama senter yah….kan pikettt…!!!
enak wae… emange aku linmas pa?? aku kan komandan pleton linmas, hehehe… pada bae yak…
mo jagain monumen banjarsari kiy… biar tombaknya gak dicuri lagi… heh, geram!!!!!
mampir nich dari jakarta selatan…
saya suka blog anda. also visit jasa pengamanan