Feeds:
Pos
Komentar

Archive for September 20th, 2010

Selamat Idulfitri warga warung talok

Salam sang pencerah

Lebih dari setengah tahun, saya tinggal di kota aneh ini. Kota metropolitan yang kaya dengan permasalahan. Kota sejuta daya pikat dengan persoalan yang tak kalah pekat.

Menyambung rasa silaturahmi, sebelumnya saya ucapkan Selamat Hari Raya Idulfitri buat sahabat, kawan dan kerabat. Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir bathin.

Salam hormat ini terlempar untuk penguasa warung talok. Sekar yang kian lebar, Omheyu yang mulai takut ama polwan, Ceptitank yang lagi gumbira menjadi ibu, Harsi penjelajah Wonogiri, Ompiq yang kian konsisten dengan muka itemnya.

Selanjutnya, Emak Eki yang mo nyaingi Ananda Mikola, Yanti yang tetap kurus tiada henti, Ronggeng menantu kebanggan mertuanya, Pepi dukun Waduk Cengklik, Lia bojone Yuda, Yuda bapak’e Iva, Japar mantannya pak punk, dan semua elemen yang masih sering udad-udud, tongkrong, mokah, ngutang sampe etok-etok lali mbayar di warung Pak Edi.

Asing terdengar istilah markas komando (mako) mampir ke telinga saya. Dulu, istilah itu sering terlempar dari mulut Ompiq dan Omheyu, terutama kalo pas mereka berdua janjian mokah.

Pernah sesekali, saya menanyakan kabar mako melalui Ompiq. Jawabannya sahabat, kerabat dan kawan semua jarang nongkrong di mako lagi.

Karena kesibukan teman-temanlah, mako tak lagi jadi arena mengatur strategi berita. Strategi (sing liputan siji, liane do ngenteni).

Meski demikian, tetaplah kompak sobat. Canda dan tawa, ketulusan, keakraban, serta kelapangan dada rekan-rekan saat dicelalah yang membuat mako selalu rame. Merdeka.

Sekali lagi Selamat Hari Raya Idulfitri

Salam persahabatan.
Ehmmmm….Afghan.

Read Full Post »